Chik2’s Weblog

Januari 23, 2008

AKISHINO DIJAMU TARI GOLEK MENAK

Rabu, 23/01/2008
Image

YOGYA-JEPANG, Pangeran Akishino (kiri) dan Putri Kiko (kanan) bersama Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas menyaksikan pergelaran Tari Golek Menak Putri Rengganis Widaninggar di Tratak Bangsal Kencana, Keraton Yogyakarta, tadi malam.

YOGYAKARTA (SINDO) – Kunjungan Pangeran Akishino dan Putri Kiko dari Kekaisaran Jepang ke Keraton Yogyakarta tadi malam disambut hangat Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas.

Akishino dan Kiko disuguhitariciptaanmendiangSriSultan Hamengku Buwono IX di Tratak Bangsal Kencana.Tari yang diberi nama Golek Menak Putri Rengganis Widaninggar itu mampu memukau putera kedua kaisar Jepang tersebut. Akishino datang sekitar pukul 18.48 WIB dan disambut bergodo prajurit keraton.

Dua adik Sultan KGPH Hadiwinoto dan GBPH Prabukusumo mengantar Akishinodari RegolKebenmenuju Regol Dono Pertopo.Di tempat ini Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemasmenyambutrombongan Akishino. Sultan dan Akishino sempat berbincang di Gedong Jene tak jauh dari Tratak Bangsal Kencana.

Sekitar 20 menit keduanya berbincang-bincang di tempat ini. Sultan kemudian mengantar Akisino dan Putri Kiko melihat- lihat sejumlah koleksi pusaka milik Keraton Yogyakarta. Benda-benda bersejarah yang dipertontonkan di antaranya buku peninggalan Sri Sultan HB IX berjudul ”The Record of Fifht Kojima Peace Award”.

Buku ini adalah penghargaan dari pemerintah Jepang kepada HB IX pada 1971 dalam rangka persahabatan Indonesia-Jepang. Selain itu, Akishino juga melihat Serat Babad Mentawis Ngayogjokarto VII. Beberapa koleksi keris juga menjadi perhatian Akishino, di antaranya Keris Kanjeng Kyai Wirun tangguh Majapahit, Keris Kanjeng Jayakatong tangguh HB VIII.

Kemudian Keris Kanjeng Kyai Barujong tangguh Ngayogjokarto HB VII dan Keris Kyai Kinco tangguh Majapahit. Usai melihat koleksi benda bersejarah dan pusaka milik keraton, Akishino kemudian dijamu Tari Golek Menak.Tari ini ciptaan Sri Sultan HB IX yang diambil dari Serat Menak yang mengisahkan perang tanding antara Dewi Rengganis dari Kerajaan Koparman melawan Dewi Widanggar dari KerajaanTartaripuro.

Kehadiraan Akishino ke Yogyakarta juga didampingi Duta Besar Jepang untuk Indonesia Ebi Hara serta Duta Besar Indonesia untuk Jepang. Tampak Wali Kota Yogyakarta Herry Zudianto beserta istri, Kapoltabes Yogyakarta Kombes Pol Agung Budi Maryoto, dan jajaran Muspida DIY maupun Kota Yogyakarta lainnya.

Sekitar pukul 20.00 WIB, Akishino dan rombongan dijamu makan malam oleh keluarga keraton termasuk putri-putri Sultan di Bangsal Manis di sebelah barat Bangsal Kencana. Usai jamuan,sekitar pukul 21.00 WIB,Akishino dan rombongan pamit dan diantar Sultan dan istri, anak, serta pejabat di lingkungan DIY.

Sampai di pintu Regol Keben, Akishino dan Sultan saling menghormat dengan cara Jepang, membungkukkan badan.Di depan Regol Keben tersebut, Akishino juga menyalami semua kerabat keraton dan pejabat yang mendampingi Sultan.Keduanya juga sempat foto bersama di depan Regol Keben.

Selepas Akishino pulang, Sultan memberikan keterangan pers kepada sejumlah wartawan di depan Regol Keben. ”Kami hanya membicarakan soal budaya. Beliau sangat mengagumi budaya kita,” ungkap Sultan.

Disinggung hubungan Jepang- Yogyakarta, Sultan mengaku dalam pertemuannya dengan Akishino hal itu tidak disinggung.Kendati demikian, Sultan mengaku akan melakukan lawatan ke Jepang pada Mei mendatang.”Ini terkait pembicaraan kerja sama provinsi (sister province) DIYKyoto,” kata Sultan. (ainun najib/moch fauzi)  

Blog di WordPress.com.